Rabu, 16 Agustus 2017

Bagaimana Instagram Membantu Menyusun Resepsi Pernikahan

Kekuatan media sosial (medsos) saat ini udah nggak diragukan lagi. Cuma dalam dua tiga kali klik kita bisa menyerap segudang informasi dari medsos. Salah satu medsos yang paling sering aku akses adalah Instagram (IG).

Instagram terasa manfaatnya ketika beberapa bulan lalu aku mau menikah. Saat persiapan pernikahan, aku kerja di Malang, orang tua di Jogja, calon suami di Jakarta, dan ortu calon suami di Tegal (fiuh!). Maka beberapa persiapan dilakukan secara jarak jauh. Salah satunya soal resepsi pernikahan.
Di sini aku akan mengulas vendor yang aku gunakan jasanya ketika menyelenggarakan resepsi. Hampir semuanya aku pilih berdasarkan contoh hasil kerja mereka yang diposting di Instagram. Selain itu, salah satu pertimbangan penting buatku adalah jarak tempuh si vendor jangan terlalu jauh dari rumahku.

Semua vendor yang aku gunakan jasanya ada di segmen medium. Artinya tidak murah tapi juga tidak mahal. Sesuai prinsipku dan calon suami, resepsi tidak usah mewah-mewah apalagi sampai menumpuk utang di sana-sini. Apa aja vendor nikahan yang aku pakai kemarin? Cekidot di bawah ini. 

1. Undangan
Bicara soal desain dan variasi undangan maka Jogjalah gudangnya. Percetakan yang menawarkan undangan lucu, kekinian, dan murah bertebaran di Kota Gudeg ini. Bab cetak mencetak undangan akhirnya aku minta bantuan ke Kalimaya Invitation yang notabene punyanya temen adekku.  
Sebenarnya pilihan pertama bukan di Kalimaya. 

Aku udah punya inceran 'tukang undangan' di Seturan dan Jalan Parangtritis. Tapi pas aku datang ke sana ternyata kantornya lagi tutup. Di samping itu, order undangan di 2 tempat itu ternyata kudu antre banget nget. Nggak heran karena desainnya undangan kece badai dan baguz. Maka dicarilah alternatif lain dan pilihan jatuh ke Kalimaya.
Kalimaya ternyata juga punya desain-desain lucu dan harga jape methe (harga teman) pas aku pesen. Satu aja request suami buat desain undangan: simpel dan jangan norak. Undangan dengan desain vintage dan bahan kertas doff Kalimaya dibanderol sekitar Rp 4 ribuan per lembar. Cocok pokoknya!
 
Undangan pernikahanku yang didesain dan dicetak Kalimaya Invitation
Di undangan ini aku dan calon suami kala itu menyingkirkan sesi foto pre wedding. Faktor utama karena kami saling berjauhan dan calon suami sibuk kerja plus kuliah. Faktor lain karena dalam agama juga tidak ada tuntunan foto prewedd sebagai syarat sahnya pernikahan. Sehingga, uangnya bisa kita alihkan untuk kebutuhan lain. 

2. Souvenir
Dari semua printilan resepsi, souvenir adalah yang paling bikin aku semangat. Soalnya aku adalah pecinta pernak-pernik handmade dan doyan bereksperimen dengan mesin jahit. Sempat terlontar ide aku mau jahit sendiri souvenir untuk nikahan. Tapi ayah sama ibuk menentang soalnya menyita banyak waktu dan rawan capek. Apalagi jarak penetapan tanggal pernikahan dan hari-H cuma berjarak 3 bulan. Mefet banget kalo dikerjain sambil liputan sehari-hari. 
Fungsional adalah alasan kenapa aku suka souvenir dompet berbahan kain kanvas ini
Untuk souvenir aku percayakan pada Gelyse Wedding. Pertama nemu IG-nya langsung bikin jatuh cinta. Karena selain menjual souvenir-souvenir standar, Gelyse juga menyediakan souvenir handmade yang lucu-lucu. Suka banget! 
Salah satu model kipas spanyol di Gelyse Wedding
Rentang harga di Gelyse bervariasi. Mulai Rp 2 ribuan sampe puluhan ribu juga ada. Untuk resepsiku, aku pilih dompet kanvas dan kipas spanyol. Semuanya ada di kisaran harga Rp 4 ribu - Rp 5 ribu per buah. 

3. Dokumentasi
Inilah pencarian yang menyita waktuku paling banyak. Tahu sendiri sekarang orang yang menyediakan jasa poto2 seabreg banyaknya. Setelah ceki-ceki IG, aku memilih Alceo. 

Aku ambil Alceo di detik-detik terakhir persiapan nikahan karena vendor sebelumnya very slow response hingga akhirnya  DP foto dikembalikan utuh. Jangan lupa selalu waspada pilih-pilih vendor ya.
Fotografer Alceo, Mas Rahmat, masih sepantaranku. Makanya ketika diskusi foto kayak apa yang aku pengen pas resepsi obrolannya bisa asik. Hasil fotonya lumayan bagus. Sayangnya ketika dicetak di wedding book beberapa foto terlihat kurang tajam. Aku pikir kekurangan itu ada di kualitas percetakannya. Soalnya ketika dicetak untuk album foto biasa, semua fotonya bagus dan tajam. 

Sebenernya buat jasa foto ada tawaran bantuan dari beberapa temen. Dengan profesiku di dunia jurnalistik, aku punya banyak temen-temen fotografer. Tapi sayangnya semua ada di luar Jogja. Yang di Jogja juga ada sih, tapi ternyata doi udah tutup lapak jadi fotografer manten karena alat-alatnya udah dijualin.

Ada juga temen yang menawarkan wedding cinematic dan hasilnya aku akui emang bagus. Tapi lagi-lagi lokasi dia ada di luar kota. Setelah diitung-itung biaya akomodasi ditambah biaya jasa buat mereka hasil angkanya justru membengkak. Hahaha.. 

Aku nggak akan menego harga serendah-rendahnya hanya karena mereka teman. Stand by seharian untuk motret, nge-shoot dari subuh untuk bikin wedding cinematic, itu capek. Belum lagi ngedit-ngeditnya. Itu semua butuh ilmu serta tenaga nggak sedikit. Aku nggak pengen mereka malah jadi 'kerja bakti'. Ini kenapa malah jadi curhat. 

4. Catering
Di resepsi manapun, hal yang paaaling diperhatikan tamu adalah makanan. Buat yang punya hajat, jangan sampe makanan habis padahal tamu masih mengalir datang. Rasa makanan juga jadi faktor yang nggak boleh ditawar. Urusan perut para tamu resepsi, aku serahkan sama Gina Catering. 
Makan mie kocok lima mangkok biar nggak pingsan kalo pas resepsi ketemu mantan
Tetanggaku yang sering manfaatkan jasa Gina memberi review bagus soal catering ini. Selain pengalaman Gina Catering udah banyak, alasan utama aku pilih Gina karena deket banget sama rumah. Hehehe... 

Menunya Gina buanyak dengan harga yang affordable. Mau menu yang tradisional sampe modern ada semua. Rasa juga oke. Semua okelah menurutku. Owner Gina juga ramah dan fast response. 
Jangan pesen makanan dalam jumlah mepet buat jaga-jaga, biar tamu resepsi nggak cuma datang salaman sama manten aja. Ahaha...
Tapi, ada tapinya. Pelayan-pelayan yang bantu di Gina pas resepsiku terlalu cepat membereskan makanan. Menurutku sebaiknya klien diberi toleransi setengah jam dari jadwal selesai acara harusnya masih bolehlah. Tapi ini pas di jam selesai acara sesuai undangan, saat itu pula makanan diberesin. Padahal masih ada tamu yang makan di situ. Kesannya kayak kurang sopan aja gitu karena makanan juga masih banyak di meja. 

Oiya, beberapa hari setelah resepsi Gina Catering ngasih aku dan suami kejutan. Gina memberi kami kado pernikahan berupa satu set tupperware (yang sampai saat ini masih terbungkus rapi karena banyak yang kasih tupperware sampai kita bingung kapan makeknya :D). Terima kasih Gina Catering :*

5. Make Up
Sejak awal merencanakan pernikahan, aku udah mengincar Griya Rias Anna di Jalan Magelang. Ini berawal dari tetanggaku yang menikah menggunakan jasa Griya Rias Anna dan hasilnya bagus. Ketika itu aku yang masih gadis jadi among tamu juga udah merasakan dirias oleh Griya Rias Anna. 
Dirias oleh Griya Rias Anna. Maapkan jika struktur wajah model tidak mendukung. :p
Sebagai penata rias, Mbak Anna bisa bersikap luwes dan renyah ketika menangani calon manten. Hasil make up nya oke dan tanpa kerok alis. Kerok alis sangat aku hindari karena dilarang dalam Islam. Aku meluncur ke IG Griya Rias Anna sekadar buat liat-liat aja karena awalnya tau secara langsung. 

Aslinya cuma mau pamer kemesraan berkedok pamer hasil riasan resepsi
FYI, foto2 di IG-nya menurutku nggak merepresentasikan hasil rias Mbak Anna secara maksimal. Akan lebih baik kalau yang diunggah adalah hasil jepretan profesional daripada swafoto (selfie). Kalo pengen tau lebih soal hasil riasan Mbak Anna mending cek langsung ke TKP di Jalan Magelang. Di sana ada banyak foto-foto hasil riasan Mbak Anna dengan gambar yang lebih jelas dan ciamik. 
Salah satu baju di Griya Rias Anna
6. Dekorasi dan Tenda
Resepsi pernikahanku digelar di joglo milik Mbah Kartini yang ada di depan rumah. Alhasil biaya yang dikeluarkan Rp 0 untuk sewa tempat karena kami adalah tetangga baik. Uwuwuw... Meski begitu dekorasi dan tenda tetep harus cari sewaan. Aku merogoh kocek sekitar Rp 6 jutaan buat dekor dan tenda. 

Dekorasi sederhana aja yang penting pernikahan sah
Sengaja pilih tenda serba putih karena tema resepsi tradisional dan minimalis. Bonusnya kalau milih warna putih, kami dapat harga lebih murah daripada harga sewa tenda yang warna-warni. Dekor dan tenda ini aku dapet dari temennya temenku. Lokasinya di Kronggahan, Sleman.

Sudah halal sudah boleh begini
Yaaassshh! Kira-kira seperti itulah vendor-vendor yang aku pakai ketika menggelar resepsi. Sebagai gambaran, total biaya yang dibutuhkan untuk menggelar resepsi sekitar Rp 35 - Rp 40 jutaan. Aku nggak bisa sebutkan angka pastinya karena emang nggak dihitung banget. Budget itu udah termasuk band pengisi resepsi. Band itu juga dapetnya murah nggak sampai Rp 1 juta karena bantuan temen adekku.

Dengan kondisi aku cuma bisa pulang ke Jogja paling cepat 2-3 pekan sekali, Instagram membantuku banget nyari vendor resepsi. Biar menghemat waktu, aku telusuri Instagram untuk cari tau vendor-vendor mana yang oke untuk resepsi pernikahan. Ketika pulang ke rumah, aku udah punya gambaran ke mana aku survey vendor dan nggak butuh waktu lama untuk menentukan pilihan. 

1 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site » Free Slots, Betting & More!
    Lucky Club Casino offers 100+ online slots and video poker games to play online or on mobile. No Deposit Bonus > Welcome to Lucky Club Casino - Play Here! luckyclub

    BalasHapus